Kingdom Animalia : Ciri-ciri, Klasifikasi dan Peranannya

Kingdom Animalia merupakan materi pelajaran Biologi Kelas 10 SMA. Setelah mempelajari materi ini diharapkan pembelajar mampu mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasar pada lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan juga cara reproduksinya. Selain itu, pembelajar juga mampu membandingkan kompleksitas dari hewan-hewan yang ada di Kingdom Animalia.

Deskripsi Singkat Kingdom Animalia

Kingdom Animalia adalah salah satu kingdom yang punya anggota paling banyak dan bervariasi. Para ahli biologi telah mengidentifikasikan ada 1,3 juta spesies hewan yang masih hidup hingga kini.

Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler, dimana tubuhnya disusun oleh milyaran sel yang memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berbeda dengan tumbuhan yang memiliki klorofil dan bisa menghasilkan molekul organik melalui proses fotosintesis sebagai makanannya.

biologi kelas 10

Sedangkan hewan harus mengkonsumsi molekul organik dengan cara memakan organisme hidup lain ataupun menelan molekul organik tak hidup. Bila begitu, hewan harus mencari makan sendiri untuk mendapatkan energi dan makanan itu dicerna di dalam tubuhnya.

Secara garis besar Kingdom Animalia bisa dikelompokkan ke dalam dua golongan, diantaranya golongan vertebrata atau hewan bertulang belakang, dan golongan invertebrata (hewan tidak bertulang belakang).

Ciri-ciri Kingdom Animalia

Semua organisme yang masuk ke dalam kingdom Animalia merupakan organisme eukariotik multiselular atau memiliki banyak sel.

  • Animalia tidak memiliki dinding sel.
  • Animalia bisa bergerak aktif.
  • Tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof atau membutuhkan senyawa organik untuk hidup.
  • Terbagi kedalam habitat darat dan aquatik.
  • Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual, aseksual diantaranya; fragmentasi
  • dan tunas.
  • Kingdom animalia memiliki keanekaragaman paling tinggi.

Klasifikasi Kingdom Animalia

Kingdom Animalia diklasifikasikan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuh, berikut pembagiannya.

Simetri Tubuh Hewan

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dibedakan menjadi dua, yaitu simetri radial dan simetri bilateral.

1. Simetri Radial

Simetri radial merupakan klasifikasi hewan yang memiliki lapisan tubuh tersusun melingkar (bulat). Bila diambil garis yang melalui mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang sama. Hewan jenis ini hanya memiliki bagian oral (puncak) dan bagian aboral (dasar), contohnya bintang laut dari Filum Echinodermata.

biologi kelas 10

2. Simetri Bilateral

Simetri bilateral merupakan hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian yang lain. Apabila diambil garis memotong yang melalui mulut dan anus, maka akan menghasilkan bagian yang sama antara sisi kiri dan kanan. Hewan pada kelompok ini memiliki sisi atas (dorsal), sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior), sisi ekor (posterior),dan sisi samping (lateral), contohnya manusia.

Lapisan Penyusun Hewan

Berdasarkan jumlah lapisan penyusun tubuh, hewan bisa dibedakan menjadi dua yaitu diploblastik dan triploblastic

1. Hewan Diploblastik

Hewan diploblastik hanya memiliki dua lapisan sel pembentuk tubuh, antara lain ektoderma (lapisan luar) dan endoderma (lapisan dalam).

2. Hewan Triploblastik

Hewan tripoblastik memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh. Tiga lapis sel itu antara lain ektoderma, mesoderma (lapisan tengah), dan endoderma. 

  • Ektoderma pada hewan triploblastik berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf. 
  • Mesoderma berkembang menjadi jaringan otot dan jaringan lainnya. 
  • Sedangkan, endoderma berkembang menjadi usus dan kelenjer pencernaan. 

biologi kelas 10

Hewan triploblastik dapat dibedakan dari ada tidaknya rongga tubuh. Hewan itu antara lain aselomata, pseudeselomata, dan selomata. Aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga diantara usus dan tubuh terluarnya. 

Pseudoselomata merupakan hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh yang berisi cairan tanpa ada batasi jaringan dari mesoderma. Sedangkan hewan selomata memiliki rongga tubuh yang berisi cairan dan memiliki batas yang berasal dari jaringan mesoderma.

Klasifikasi Hewan

Dari perbedaan pada simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuhnya kingdom Animalia dibagi menjadi sembilan Filum yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthropoda. 

Arthropoda sering disebut sebagai hewan Avertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang (vertebrae). Hewan-hewan ini banyak ditemui di darat, air tawar, maupun di laut.

1. Filum Porifera

Porifera adalah kelompok hewan yang menetap (sessil) di dasar perairan. Tubuh pada hewan ini memiliki pori atau lubang-lubang kecil yang disebut ostium. Porifera masuk kedalam hewan diploblastik. Oleh karenanya, hewan filum ini tersusun atas dua lapis sel.

Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel sederhana yang disebut pinakosit. Sedangkan dilapisan dalamnya tersusun oleh sel-sel berleher yang dinamakan sel koanosit. Koanosit mempunyai flagella, vakuola dan nukleus. Diantara pinakosit dan koanosit terdapat mesoglea.

biologi kelas 10

Fillum porifera dibagi lagi menjadi tiga kelas. Pembagian ini berdasarkan pada bentuk dan kandungan spikulanya. Spikula adalah bahan penyusun atau rangka pada porifera. Pembagian kelasnya antara lain.

1a. Kelas Calcarea

Rangka tubuh kelas calcarea bersifat kalkareus. Hal ini dikarenakan spikulanya memiliki kandungan kalsium karbonat (kapur). Sebagian spikulanya ada yang berbentuk monaxon dan triakson. Anggota daei kelas ini banyak tersebar di laut dangkal di seluruh dunia, contohnya: Scypa sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., dan Clathrina sp.

1b. Kelas Hexactinellida

Spikula pada kelas ini banyak mengandung benang silikat dan berbentuk triakson dengan enam cabang. Bentuk dari hewan-hewan pada kelas ini mirip dengan gelas. Makanya anggota dari kelas ini dikenal dengan nama sponggelas, contohnya: Euplec tella sp., Pheronema sp., Hyalonema sp.

1c. Kelas Demospongia

Hewan dari anggota kelas memiliki tulang lunak karena tidak memiliki rangka. Bila ada yang memiliki rangka, maka rangkanya tersusun dari serabut-serabut sponging dengan spikula berbahan zat silikat. Bentuk spikula kelas ini ada yang monaxon atau tetraxon, contohnya: Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp., dan Spongia sp.

Fillum porifera secara umum berkembang biak melalui dua cara yaitu aseksual dan seksual. Secara aseksual melalui pembentukan kuncup tunas pada bagian luar dan pembentukan gemmulae (plasma bening) oleh arkeosit.Perkembangbiakan aseksual ini dilakukan bilamana keadaan tidak sesuai untuk melakukan perkembangan secara seksual.

Porifera berperan penting dalam menyusun biodiversitas di dasar samudra, dan beberapa jenis porifera juga memiliki manfaat bagi manusia. Sisa spon pada porifera bisa digunakan sebagai alat penggosok badan atau pembersih kaca, contohnya Spongia sp.

Selain itu, anggota porifera juga memiliki kemampuan bersimbiosis dengan bakteri yang menghasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini yang bisa di manfaatkan sebagai bahan baku obat.

2. Fillum Coelenterata/ Cnidaria

Coelenterata adalah hewan berongga yang memiliki bentuk tubuh simetri radial. Hewan jenis ini ada yang hidup secara koloni di laut, contohnya ubur-ubur dan anemon. Tetapi ada pula yang hidupnya soliter, contohnya Hydra. 

biologi kelas 10

Kelompok dari hewan coelenterata masuk kedalam hewan diploblastik. Pada bagian ektoderm, terutama pada bagian tentakel terdapat sel jelatang yang disebut knidoblas. Didalam knidoblas terdapat nematokis sebagai alat penyengat yang bisa membuat gatal mangsanya. 

Bila bertemu dengan mangsanya, nematokis bisa dilepaskan dan mengeluarkan zat racun hipnotoksin.Gastrodermis berfungsi sebagai rongga gastrovaskuler (enteron, usus)

3. Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes (cacing pipih) adalah hewan yang memiliki bentuk simetri bilateral dan tidak punya rongga tubuh (selom). Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan (triploblastik) yakni ectoderm, mesoderm, dan endoderm. 

Ektoderm akan membentuk epidermis dan kutikula. Mesoderm akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot dan jaringan ikat. Sedangkan endoderm akan membentuk gastrovaskuler yang tidak lain merupakan saluran pencernaan. 

Meskipun telah memiliki saluran pencernaan, namun tidak memiliki anus. Jenis hewan ini hidup secara parasit, namun ada juga yang hidup secara bebas di perairan.

Fillum Platyhelminthes sendiri terbagi menjadi tiga kelas, yakni Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita).

3a. Kelas Turbellaria

Jenis cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam atau sungai. Cacing ini biasa menempel pada bebatuan atau daun yang tergenang air. Contoh dari anggota Turbellaria yaitu Planaria sp.

biologi kelas 10

3b. Kelas Trematoda

Jenis cacing Trematoda hidup secara parasit pada manusia dan hewan. Trematoda mampu menghisap makanan dari inangnya. Tempat hidup cacing ini yaitu di dalam hati, paru-paru dan usus. Permukaan tubuh Trematoda tidak bersilia, tubuhnya ditutupi kutikula. 

biologi kelas 10

Disekitar mulut Trematoda terdapat satu atau lebih alat isap (sucker) yang dilengkapi dengan gigi kitin. Contoh dari cacing ini yaitu Fasiola hepatica (cacing hati).

3c. Kelas Cestoda

Kelompok cacing Cestoda memiliki tubuh berbentuk pipih panjang yang mirip dengan pita. Cacing jenis ini merupakan endoparasit di dalam saluran pencernaan vertebrata dan memiliki sifat hermaprodit. 

Tubuh dari cacing ini terdiri atas segmen-segmen, yang tiap segmennya disebut proglotid. Cacing ini punya kepala yang disebut skoleks yang terdapat kait-kait (rostelum). Alat kaitnya  tersusun dari bahan kitin. Pada skoleks terdapat juga empat buat penghisap untuk bisa melekat pada dinding usus. 

biologi kelas 10

Di dalam tubuh manusia, cacing berkembangbiak secara seksual dengan membentuk telur. Proglotid akhir yang mengandung telur masak akan terlepas dari rangkaian proglotid serta keluar dari usus inang bersamaan dengan feses. 

Bila proglotid akhir ini termakan oleh ternak, maka telur akan menetas dan keluarlah larva yang disebut heksakan (onkosfer). Larva heksakan akan menembus dinding usus ternak, menuju jaringan, antara lain jaringan otot. Di dalam jaringan ini heksakan berubah menjadi sistiserkus. 

Apabila manusia memakan daging sapi yang mengandung sistiserkus, maka sistiserkus akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus. Selanjutnya begitu terus, daur hidup cacing ini terus berulang.

4. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilig memiliki bentuk tubuh silindris dan bulat panjang. Permukaan tubuhnya tidak bersegmen, tnamun ditutupi oleh kutikula. Hewan ini termasuk kedalam kelompok bilateral simetris. 

Tubuh Nemathelminthes tersusun triploblastik dan sudah memiliki rongga badan yang disebut pseudocoelom. Cacing Ini hidup bebas bisa ditemukan di darat, air tawar dan air laut, ada pula yang menjadi parasit.

biologi kelas 10

Beberapa dari anggota Nemathelminthes hidup parasit dan merugikan manusia, contohnya Ascaris lumbricoides (cacing filarial), Oxyuris vermincularis (cacing kremi). 

Cacing gelang hidup parasit didalam usus manusia, cacing ini bisa menyebabkan penyakit ascariasis atau cacingan. Tubuh dari cacing ini tertutup oleh lapisan kutikula yang berfungsi melindungi tubuh dari pencernaan manusia. Cacing betina mempunyai tubuh yang ujungnya lurus, sedang jantan tubuhnya melengkung dan berkembangbiak secara seksual.

5. Filum Annelida

Cacing Annelida hidup di berbagi tempat seperti air laut, air tawar dan daratan. Cacing jenis ini sudah memiliki rongga (coelom). Tubuhnya dilapisi kutikula dan termasuk triploblastik. Annelida bersifat hermaprodit, namun pada saat melangsungkan fertilisasi tetap diperlukan dua individu cacing. Oleh karenanya perkembangbiakannya secara aseksual dan seksual. 

biologi kelas 10

Jenis anelida yang memiliki banyak seta dikelompokan kepada Polychaeta, sedangkan yang hanya mempunyai sedikit seta dikelomokan kepada Oligohaeta, lalu yang tidak mempunyai seta dikelompokan kepada Hirudinea.

  • Kelas Polychaeta, contohnya Eunice (cacing palolo), Lycidice (cacing wawo).
  • Kelas Oligohaeta, contohnya Pheretima, Tubifek
  • Kelas Hirudinae, contohnya Haemadipsa javanica (pacet), Hirudo medicinalis (lintah)

6. Filum Mollusca

Anggota Mollusca memiliki tubuh lunak dengan bentuk simetri bilateral dan memiliki lapisan tubuh triploblastik. Kelompok hewan ini hanya hidup di laut, air tawar dan darat. 

Tubuh mollusca tidak bersegmen tetapi bercangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan berfungsi untuk melindungi tubuhnya. Namun ada juga Mollusca yang tidak memiliki cangkang, hal ini dikarenakan rangka eksternalnya mengalami reduksi menjadi rangka internal.

biologi kelas 10

Antara tubuh mollusca dan cangkangnya terdapat mantel. Hewan mollusca memiliki alat gerak berupa kaki yang berfungsi untuk merayap atau untuk menangkap mangsa.

7. Filum Echinodermata

Echinodermata merupakan kelompok hewan berkulit duri, memiliki lapisan tubuh triploblastik dan berbentuk bilateral simetris saat masih larva. Pada saat dewasa, tubuhnya berubah menjadi simetris radial. 

biologi kelas 10

Rangka dari tubuh hewan ini terdiri dari lempeng-lempeng kapur. Hal ini dikarenakan epidermisnya diperkuat oleh kepingan kapur (osikula), beserta tonjolan duri-duri halus dari kapur. Mesodermis mengandung endoskeleton yang bisa digerakkan dan terikat dengan lempengan kalkareus. Hewan ini bergerak menggunakan kaki pembuluh atau kaki ambulakral.

8. Filum Arthopoda

Ciri dari hewan Arthropoda yaitu mempunyai tubuh simetris bilateral, beruas-ruas dan mempunyai kerangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari bahan kitin (zat tanduk). 

Tubuh dari hewan ini dibagi atas ruas kepala (cephala), ruas dada (thorax), dan perut (abdomen). Anthropoda memiliki sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. 

biologi kelas 10

Sebagian hewan Arthropoda mengalami metamorphosis,baik itu metamorphosis sempurna (holometebola) ataupun metamorphosis tidak sempurna (metabola). Sedangkan Arthropoda yang tidak mengalami metamorphosis disebut dengan ametabola.

9. Filum Chordata

Ciri dari kelompok hewan Chordata, yaitu mempunyai chorda dorsalis, memiliki nerve cord, dan mempunyai branchial celft. Berdasarkan keadaan chorda dorsalis yang merupakan ciri umum dari chordata, maka bisa dibedakan atas 4 sub phylum:

  1. Hemichordata atau adelochordata
  2. Urochordata atau tunicata
  3. Cephalochordata
  4. Vertebrata

biologi kelas 10

Beberapa ahli zoology mengelompokan sub phylum Hemichordata, Urochordata, dan Cephalochordata menjadi satu kelompok yang disebut Acrania, yang berasal dari A = tidak; cranium = tempurung kepala. 

Sedangkan kelompok lain yang telah memiliki cranium disebut craniata, yaitu sub phylum dari vertebrata. Sub phylum vertebrata dibagi menjadi dua super klas yang kesemuanya terdiri dari 8 klas:

Super klas I; Pisces punya 4 kelas yakni:

  1. Agnatha (a = tidak, gnathum = rahang)
  2. Placodermata (bersisik placoid)
  3. Chondrichtyes (ikan bertuulang rawan, termasuk ikan hiu)
  4. Osteichtyes (ikan bertulang keras)

Super klas II; Tetrapoda (tetra= empat, poda = kaki), memiliki 4 klas, yaitu:

  1. Amphibia (amphi= dua, bios= hidup)
  2. Reptilia (hewan melata)
  3. Aves (hewan unggas atau burung)
  4. Mamalia (mamae=susu, artinya hewan menyusui)

Ciri khusus dari vertebrata antara lain:

  1. Tubuhnya terbungkus oleh epidermis dan dermis. Pada hewan yang hidup air ditutup oleh sisik dengan minyak mengandung kelenjar mukosa. Sedangkan hewan yang hidup didarat biasanya punya kulit luar menanduk atau menjadi keras. Pada reptilia ada yang terdapat sisik tebal, dan pada burung terdapat bulu, dan pada mamalia terdapat rambut.
  2. Mempunyai endoskeleton.
  3. Mempunyai cranium.
  4. Terdapat otot atau daging untuk bergerak.
  5. Mempunyai tractus digestivus.
  6. Mempunyai sistem circularia (sistem peredaran darah)
  7. Mempunyai sistem respirstoria (sistem pernapasan)
  8. Mempunyai sistem excretoria (sistem ekskresi)
  9. Mempunyai sistem nervorum (sistem saraf)
  10. Mempunyai sistem endokrin
  11. Mempunyai sistem sensoris (indera)
  12. Mempunyai sistem reproduksi.

Sub Fillum Vertebrata 

Sub fillum vertebrata dibagi menjadi dua super kelas, berikut diantaranya.

Kelas Pisces

Kelas pisces (ikan) merupakan kelas dari sub filum vertebrata yang seluruh anggotanya hidup di air (akuatik), baik air tawar maupun air laut. Ciri-ciri umum kelas pisces antara lain.

  • Habitatnya berada di perairan.
  • Termasuk hewan triploblastik, dan memiliki selomata.
  • Struktur tubuh ikan terdiri dari kepala (mengandung otak), badan dan juga ekor.
  • Memiliki gurat sisi untuk bisa merasakan tekanan air.
  • Badan atau batang berotot yang mengelilingi sebuah rongga berisi organ internal.
  • Kulitnya dilengkapi dengan kelenjar penghasil lendir, agar kulit selalu licin dan ada yang tertutup sisik.
  • Ikan pada umumnya memiliki kulit yang sangat berguna untuk menutupi tubuh, beserta dengan sekresi kelenjar berlendir yang bertujuan mengurangi gesekan tubuh ikan dengan air. Hampir dari seluruh jenis ikan memiliki sisik yang berhubungan dengan sekresi kelenjar lendir yang membentuk lapisan nyaris tahan air.
  • Bernapas dengan menggunakan menggunakan insang. Berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan juga selalu dalam keadaan lembap
  • Jantung ikan terdiri dari 2 ruangan yaitu 1 serambi dan 1 bilik.
  • Sistem peredaran darahnya tertutup.
  • Alat pencernaan ikan lengkap.
  • Termasuk hewan poikoiloterm (berdarah dingin) dan dioecious (kelamin terpisah)
  • Alat ekskresi berupa ginjal.
  • Ikan melakukan reproduksi seksual dengan fertilisasi internal atau eksternal.

biologi kelas 10


Klasifikasi Kelas Pisces

Kelas Pisces dibagi atas dua subkelas, yakni subkelas Chondrichthyes dan subkelas Osteichthyes :

  • Subkelas Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan, berasal dari bahasa Yunani, yaitu chondros yang berarti rawan dan ichthyes yang berarti ikan. Contoh dari subkelas Chondrichthyes adalah ikan hiu (Squalus sp.) dan ikan pari (Makararaja sp.)
  • Subkelas Osteichthyes atau ikan bertulang sejati atau keras. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berarti tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Contoh dari Osteichthyes adalah ikan gurame (Osphronemus goramy), ikan lele (Clarias sp.), dan ikan tuna (Thunnus sp.)

Peranan Kelas Pisces

Ikan memiliki peran untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan, karena posisinya sebagai komponen biotik yang menempati tingkatan tropik tertentu dalam rantai makanan.

Ikan juga sebagai sumber protein tinggi terutama omega yang berguna meningkatkan kecerdasan. Selain itu, daging ikan mengandung asam lemak tidak jenuh. Tulangnya bisa dimanfaatkan sebagai tepung ikan dan bahan pembuat lem.

Ikan bisa menjadi hiasan akuarium. Walau demikian, ada beberapa ikan ganas yang di tempatkan pada habitat yang bukan habitatnya, sehingga merusak keseimbangan ekosistem ikan lokal. Bahkan ada ikan ganas jenis tertentu yang dapat menyerang manusia.

Kelas Amphibia

Kata amphibia berasal dari bahasa Yunani, amphi yang berarti kedua dan bios yang berarti hidup. Jadi amphibia bisa didefinisikan hewan yang bisa hidup di dua alam, yaitu darat dan air tawar, namun tidak bisa hidup di air laut. Ciri-ciri umumnya antara lain:

  • Untuk katak, tubuhnya terdiri dari kepala dan badan, namun pada saat masih berudu masih memiliki ekor.
  • Sedangkan untuk Salamander, tubuhnya terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
  • Tubuhnya dilapisi oleh kulit berlendir.
  • Pada katak kepalanya terdiri atas kelopak mata dan membrane niktitan (selaput/ membran pelindung mata di saat katak berenang di air)
  • Katak memiliki lidah yang dapat dijulurkan panjang untuk menangkap mangsa.
  • Tubuhnya simetri bilateral.
  • Termasuk hewan triploblastik dan memiliki selomata.
  • Termasuk hewan Poikiloterm atau berdarah dingin
  • Memiliki sistem peredaran darah tertutup.
  • Jantungnya beruang 3 terdiri dari 2 serambi dan 1 bilik.
  • Pada saat berudu, alat respirasinya berupa insang, sedangkan pada saat dewasa menggunakan paru-paru dan kulit.
  • Memiliki sepasang ginjal.
  • Alat pencernaan makanannya lengkap.
  • Reproduksi seksual melalui fertilisasi internal, ovipar.
  • Katak memiliki selaput renang yang membantunya berenang.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.

biologi kelas 10

Sistem organ Amphibia

  1. Sistem pencernaan Amphibia terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Pada langit-langit mulutnya, terdapat gigi vomer. Pada ujung lidah nya bercabang dua dan mengandung zat perekat yang berfungsi untuk menangkap serangga. Amphibia juga memiliki hati, pankreas, dan kantong empedu.
  2. Sistem peredaran darah darah pada Amphibia merupakan sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Peredaran darah ganda merupakan peredaran darah yang melalui jantung sebanyak dua kali dalam peredarannya. Jantung Amphibia memiliki tiga ruangan, yaitu 2 buah serambi (serambi kanan dan serambi kiri), serta sebuah bilik. 
  3. Sistem respirasi Amphibia dibagi dua fase. Pada fase berudu bernafas menggunakan insang, kulit, dan paru-paru. Sedangkan pada saat dewasa, Amphibia bernapas menggunakan paru-paru dan kulit. Paru-parunya berupa kantong-kantong dengan dinding yang mempunyai banyak ruangan.
  4. Sistem koordinasi pada Amphibia terdiri dari sistem saraf dan sistem hormon. Sistem saraf berupa otak yang terbagi menjadi 5 bagian dan 10 saraf kranial. Sistem hormon berupa kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pulau-pulau Langerhans, dan gonad (kelenjar kelamin). Kelenjar pituitari yang berada di bawah otak menghasilkan hormon-hormon perangsang pertumbuhan, perangsang metamorfosis, perangsang gonad, pengendali perluasan sel-sel pigmen yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap, serta pengatur keseimbangan air dan kontraksi otot.
  5. Alat indra pada Amphibia terdiri dari mata, lubang hidung, dan telinga. Mata dilindungi oleh lapisan membran niktitans (kelopak tidur), kelopak mata atas, dan kelopak mata bawah. Fungsi membran niktitans adalah untuk membasahi bola mata dan melindungi mata saat berada di dalam air.
  6. Lubang hidungAmphibia  berjumlah sepasang dan berhubungan dengan rongga mulut melalui koane. Telinga memiliki dua bagian, yaitu telinga tengah dan telinga dalam. Telinga tengah berhubungan dengan faring melalui saluran Eustachius. Membran timpani (gendang telinga) hanya dimiliki oleh katak dan bangkong, sedangkan pada salamander tidak memilikinya. Amphibia tidak memiliki telinga luar.
  7. Sistem reproduksi Amphibia terdapat alat kelamin yang terpisah dan melakukan reproduksi secara ovipar melalui fertilisasi eksternal. Telur Amphibia tidak memiliki cangkang, hanyai diselubungi oleh gelatin. Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi larva (berudu). Berudu hidup di air dan bernapas melalui insang luar yang kemudian beralih dengan insang dalam. Berudu memiliki ekor yang panjang dan tidak memiliki kaki. Berudu akan mengalami metamorfosis sempurna, sehingga menjadi katak dewasa yang berkaki, tidak berekor, serta bernapas dengan paru-paru dan kulit.

Peranan Amphibia

Amphibia berperan menjaga keseimbangan ekosistem, karena posisinya sebagai komponen biotik yang menempati tingkatan tropik tertentu dalam rantai makanan. Amphibia juga memiliki nilai ekonomi, karena sebagai sumber protein tinggi.

Katak adalah organisme yang banyak digunakan dalam penelitian di laboratorium. Kulit katak atau kodok bisa disamak menjadi bahan tas ataupun dompet. Racun bufotalin dan bufotenin yang terdapat pada kodok (Bufo marinus) bisa menguatkan denyut jantung.

Kelas Reptilia

Kata Reptilia berasal dari bahasa Latin, yaitu repto yang berarti melata. Reptilia meliputi hewan-hewan seperti kadal, tokek, buaya, kura-kura, dan cicak. Anggota Kelas Reptilia ini memiliki kecenderungan beradaptasi dengan kehidupan darat, namun ada juga yang hidup di perairan seperti rawa, sungai, danau, atau laut. Ciri-ciri umum Reptilia sebagai berikut.

  • Habitat Reptilia berada di darat atau air.
  • Tubuhnya Simetri bilateral.
  • Termasuk hewan triploblastik dan poikiloterm atau berdarah dingin.
  • Termasuk jenis hewan eksotermik, atau yang melepaskan energi panas.
  • Tubuh reptilia terdiri dari kepala, leher, badan dan ekor.
  • Tubuhnya ditutupi sisik dari keratin sehingga kedap air dan mampu mencegah dehidrasi.
  • Semua Reptilia Memiliki 4 kaki untuk melata kecuali ular.
  • Memiliki alat pencernaan lengkap.
  • Reptilia memiliki gigi dan lidah.
  • Peredaran darahnya tertutup.
  • Jantungnya dibedakan menjadi 4 ruang yaitu dua serambi dan 2 bilik.
  • Reproduksi seksual secara internal dan termasuk hewan ovipar, ovovivipar.
  • Sistem ekskresi dengan ginjal yang pipih.
  • Sistem saraf otak dan 12 pasang saraf kranial.
  • Beberapa Reptilia melakukan hibernasi.
  • Reptilia memiliki kelenjar pembau yang berada dekat kloaka, pada kura-kura kelenjar bau dapat ditemukan di antara perisai dorsal (karapaks) dan perisai ventral (plastron).
  • Reptilia terbagi kedalam empat ordo, yaitu ordo Crocodylia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Testudines.

biologi kelas 10

Peranan Reptilia

Reptilia berperan menjaga keseimbangan ekosistem karena posisinya selaku komponen biotik yang menempati tingkatan tropik tertentu dalam rantai makanan. Kelas Reptilia juga berguna sebagai pembasmi hama alami, contohnya ular di sawah merupakan predator alami untuk membasmi hama tikus.

Kulit reptilia bernilai ekonomi tinggi karena bisa diproses menjadi tas, sepatu, ikat pinggang, dan lain-lain. Pada beberapa daerah atau negara ada yang mengkonsumsi daging beberapa jenis reptilian. Bisa ular juga bisa dijadikan sebagai serum.

Kelas Aves

Kelas Aves adalah anggota Vertebrata yang memiliki ciri khas dari tubuhnya yang ditutupi dengan bulu yang berasal dari epidermis. Anggota kelas Aves pada umumnya memiliki alat gerak berupa sayap untuk terbang. Ciri umum dari kelas Aves antara lain.

  • Habitatnya berada di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub.
  • Tubuhnya Simetri bilateral.
  • Termasuk hewan triploblastik dan homoiterm, yaitu hewan yang mampu mempertahankan suhu tubuhnya terhadap lingkungan.
  • Aves memiliki sepasang sayap yang pada umumnya digunakan untuk terbang dan sepasang kaki untuk berjalan.
  • Tubuhnya ditutupi bulu dari keratin kecuali pada kaki dan paruh. Bulu burung berganti minimal sekali dalam setahun.
  • Bentuk paruh Aves disesuaikan dengan jenis makanan.
  • Tulang pada Aves memiliki rongga untuk meringankan tubuh.
  • Memiliiki peredaran darah tertutup.
  • Jantungnya terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi dan 2 bilik.
  • Alat pencernaan makanannya lengkap.
  • Aves tidak memiliki gigi untuk mengunyah, namun memiliki tembolok.
  • Memiliki cakar yang tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.
  • Warna bulu pada Aves dihasilkan oleh butir pigmen melanin dan karotenoid.
  • Sistem ekskresinya menggunakan ginjal metanefros.
  • Aves tidak memiliki vesica urinaria.
  • Reproduksi seksual dengan fertilisasi internal dan termasuk hewan ovipar.

biologi kelas 10

Peranan Aves

Aves berperan menjaga keseimbangan ekosistem karena posisinya sebagai komponen biotik yang menempati tingkatan tropik tertentu dalam rantai makanan. Aves merupakan sumber protein yang didapat dari daging dan telurnya.

Bulu-bulunya bisa dijadikan hiasan asesoris. Bulunya juga sebagai bahan industri kok (suttlecock) bulu tangkis. Sarangnya sebagai bahan obat–obatan herbal, misal sarang burung wallet. Tentunya, beberapa Aves adalah hiburan dari warna dan kicauannya.

Kelas Mammalia

Kata Mammalia berasal dari bahasa Latin, yaitu mamae yang berarti susu. Ruang lingkup Mammalia meliputi semua hewan yang memiliki kelenjar susu pada hewan betinanya, sedangkan kelenjar susu pada hewan jantan mengalami reduksi (menyusut).  Ciri–ciri umum Mammalia antara lain.

  • Habitatnya berada di darat, kecuali dolpin laut, duyung, dan paus biru.
  • Memiliki kelenjar susu.
  • Tubuhnya simetri bilateral, dan termasuk kategori selomata.
  • Mammalia termasuk hewan triploblastik, tubuhnya ditutupi rambut, dan termasuk hewan homoiterm.
  • Alat geraknya digunakan untuk berjalan, berenag, dan memegang sesuatu.
  • Untuk Mamalia pemanjat memiliki kuku atau cakar untuk.
  • Mammalia memiliki gigi taring, gigi seri dan juga gigi geraham.
  • Alat respirasi berupa paru-paru.
  • Ekskresinya menggunakan ginjal, paru-paru, hati, dan kulit.
  • Memiliki peredaran darah tertutup.
  • Jantungnya dibedakan menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi dan 2 bilik.
  • Darahnya terdiri dari plasma darah dan sel darah: eritrosit, leukosit, dan trombosit.
  • Alat pencernaan makanannya lengkap.
  • Reproduksi seksual melalui cara fertilisasi internal.
  • Embrio berkembang di dalam rahim atau Vivipar.

biologi kelas 10

Klasifikasi Mammalia

Kelas Mamalia dibagi lagi kedalam 12 Ordo, yaitu:

  1. Ordo Marsupialia, antara lain: kangguru (Dendrolagus sp), opossum (Didelphia marsupialia), kuskus (Phalanger sp), dan koala (Phascolarctus sp)
  2. Ordo Insektivora, antara lain: Scalopus sp, Echinosorex albus, dan Scapanus sp
  3. Ordo Dermoptera, antara lain: Gakopithecus sp.
  4. Ordo Chiroptera, antara lain: Desmodus sp (vampire), Pteropus edulis (kalong Jawa), dan Myotes sp.
  5. Ordo Primata, antara lain: kera, orang utan, monyet, dan lutung.
  6. Ordo Rodentia, antara lain: Rattus sp (tikus), Sciurus sp (tupai pohon), dan Erethyson sp (landak), Marmota sp (marmut), dan Mus musculus (mencit).
  7. Ordo Carnivora, antara lain: Felis leo (singa), Canis lupus (serigala), Felis tigris (harimau)
  8. Ordo Laghomorpha, antara lain: kelinci (Oryctologus cuniculus)
  9. Ordo Cetacea, antara lain: Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus (paus biru)
  10. Ordo Proboscidea, antara lain: Loxodonta africana (gajah Afrika), Elephas maximus (gajah di India dan Indonesia)
  11. Ordo Perissodactyla, antara lain: keledai (Equus asinus), kuda (Equus caballus), dan tapir (Tapirus indicus)’
  12. Ordo Artiodactyla, antara lain: Antilocarpa sp (antelope), Cervus sp (kijang), Bos sondaicus (banteng)

Peranan Mammalia

Ada banyak peranan hewan Mammalia, yang memiliki bulu bisa sebagai bahan baku indrustri kain dari benang wool; Kulitnya juga sebagai bahan baku industri berbahan dasar kulit.

Bahan baku industri pangan dari daging maupun susunya. Sebagian hewan Mammalia juga dijadikan sebagai wahana wisata dan edukasi, alat transportasi, dan membantu pada bidang pertanian.

Sampai disini dulu ya. Lain waktu akan dibahas lebih detail hewan-hewan di tiap klasifikasi, dan pastinya akan lebih menyenangkan.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama