Mengenal Negara-Negara ASEAN : Sejarah dan Aktifitasnya

Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dan berada di dua benua yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. 

Indonesia memiliki 17.504 pulau, oleh karenanya disebut sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Saat ini Indonesia merupakan 1 dari 11 negara yang berada di Asia Tenggara. 

Luas daratan Indonesia meliputi 1.922.570 km2, sedangkan luas perairannya adalah 3.257.483 km2. Oleh karenanya, Indonesia menjadi negara terluas ke-13 di dunia dan urutan ke-4 di dunia untuk jumlah penduduknya.

Tentunya hal itu sangat menguntungkan bagi Indonesia, karena tidak hanya kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), Indonesia juga kaya akan Sumber Daya Manusia (SDM). 

Dengan karakteristik yang dimiliki oleh Indonesia, tidak mungkin berdiri sendiri tanpa adanya kerjasama dengan negara lain, terutama dengan negara-negara terdekat yang berada disekitarnya yang juga memiliki kesamaan nasib di masa lampau.

Hal itulah yang menjadi beberapa alasan Indonesia memprakarsai dibentuknya organisasi negara-negara di Asia Tenggara.

Sejarah ASEAN

ASEAN merupakan kependekan dari Association of South East Asian Nations yang berarti perkumpulan negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand diprakarsai oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. 


Saat ini, ASEAN memiliki anggota 10 negara dengan luas total keseluruhan adalah 4.522.518 km persegi. Wilayah ASEAN juga terdiri dari wilayah daratan dan perairan. Indonesia menjadi negara dengan luas wilayah terbesar di ASEAN.

Letak ASEAN

Secara geografis letak ASEAN juga diapit oleh 2 samudera dan 2 benua. Hal itulah yang membuat posisi geografis ASEAN sangat strategis karena dilalui  jalur perdagangan internasional. Dalam hal ini Indonesia menjadi negara ASEAN yang paling strategis. 

ASEAN berbatasan dengan wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya, baik di sebelah utara, timur, selatan, dan barat. Batas wilayah ASEAN juga meliputi batas daratan atau batas lautan.


Sedangkan letak astronomis ASEAN berada pada 29°LU–11°LS dan 93°BT–141°BT. Wilayah ASEAN seluruhnya berada di belahan bumi bagian timur, namun secara vertikal wilayah ASEAN membentang dari lintang utara (LU) hingga lintang selatan (LS). 

Namun dari 10 negara ASEAN, 9 negara di antaranya terletak di bagian utara. Hanya Indonesia saja yang wilayahnya berada di bagian utara dan bagian selatan.

Tujuan Dibentuknya ASEAN

Tujuan dibentuknya ASEAN tidak hanya untuk menjaga stabilitas kawasan, akan tetapi integrasi dalam bidang ekonomi serta dalam rangka berupaya memperbaiki daya saing regional. Sedangkan secara geografis, letaknya memiliki keuntungan yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur perdagangan Internasional. 

Bentuk Pemerintahan Negara Anggota ASEAN

ASEAN memiliki anggota 10 Negara, yang sebagian besarnya berbentuk pemerintahan Republik.  Secara lengkap bentuk pemerintahan Negara Anggota ASEAN, ditampilkan pada tabel berikut.

Nama Negara Ibu Kota Bentuk Pemerintahan Kepala Pemerintahan
Indonesia Jakarta Republik Presiden
Malaysia Kuala Lumpur Monarki Konstitusi Perdana Menteri
Brunei Darussalam Bandar Seri Begawan Kesultanan Sultan
Filipina Manila Republik Presiden
Kamboja Phnom Penh Republik Komunis Perdana Menteri
Laos Vientiane Republik Komunis Perdana Menteri
Myanmar Yangon Republik Perdana Menteri
Singapura Singapura Republik Perdana Menteri
Thailand Muang Thai Kerajaan Konstitusional Perdana Menteri
Vietnam Hanoi Republik Komunis Perdana Menteri


Keadaan Alam Negara Anggota ASEAN

Kawasan Asia Tenggara terdiri atas daratan utama (mainland) dan juga pulau-pulau yang berdekatan dengannya. Daratan utamanya berbentuk semenanjung yang dikenal dengan sebutan Indo-Cina. 

Bentang alam berupa pegunungan, dataran tinggi, perbukitan hingga dataran rendah, merupakan penampakan umum di kawasan Asia Tenggara.

Berkat letaknya yang berada pada pertemuan lempeng-lempeng tektonik, maka menjadikan Asia sebagai kawasan dengan aktivitas seismik dan gunung api sangat tinggi. Bisa dilihat gugusan kepulauan di Asia Tenggara mulai dari Indonesia, Filipina, hingga daratan Indo-China, dipenuhi dengan gunung. 


Bagaimana dengan lautnya? Kawasan Asia Tenggara diapit Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Bentuknya yang berupa gugusan kepulauan, sehingga menjadikan banyak laut yang berada di antara negara-negara di Asia Tenggara. 

Beberapa laut yang ada di Asia Tenggara antara lain:

  • Laut Cina Selatan, laut yang dikelilingi oleh Vietnam, Thailand, Kamboja, Filipina, Malaysia, Indonesia, Brunei dan Singapura. Berbatasan dengan Dangkalan Sunda dan Palung Cina, serta Laut Sulawesi antara Filipina Selatan (Mindanao) dan Sabah (Malaysia).
  • Laut Banda, dikelilingi oleh Sulawesi Tenggara, NTT, dan Pulau Atauro (Timor Leste). Laut Sulu antara Sabah (Malaysia), Kepulauan Sulu, Pulau Palawan, dan Mindanao (Filipina).
  • Teluk Thailand 
  • Selat Karimata 
  • Selat Malaka

Keadaan Penduduk Negara Anggota ASEAN

Menurut A. L Kroeber ada dua ras yang menempati Asia Tenggara. Pertama adalah Ras Negroid yang menempati Semenanjung Melayu dan wilayah Negara Filipina. Kedua adalah Ras Mongoloid yang menempati Kepulauan Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Kawasan Asia Tenggara dihuni oleh banyak suku bangsa. Ikatan kuat masih terpelihara di antara anggota suku meskipun dipisahkan oleh batas wilayah negara. 

Wajah Ras Mongoloid

Sebagai contoh, suku Vietnam selain menetap di negara Vietnam, juga berada di Kampuchea, Laos, dan Thailand. Suku Thai di Thailand masih berhubungan erat dengan suku Shan di Myanmar. 

Suku-suku bangsa mayoritas di setiap negara adalah Jawa (Indonesia), Melayu dan orang asli (Malaysia), Tionghoa (Singapura), Melayu (Brunei Darussalam), Filipino (Filipina), Thai (Thailand), Burma (Myanmar), Lao (Laos), Khmer (Kampuchea), dan Vietnam (Vietnam). 

Jumlah dan kepadatan penduduk berbeda-beda di setiap negara. Singapura adalah negara terpadat, penduduknya 6.666 jiwa perkilometer persegi. Sebaliknya Brunei Darussalam adalah negara terjarang di kawasan Asia Tenggara, penduduknya hanya 71 jiwa perkilometer persegi.

Banyak bahasa digunakan di kawasan Asia Tenggara. Beberapa bahasa tersebut antara lain bahasa Melayu, Thai, Filipino, Cina (Mandarin), dan Inggris. 

Beberapa bahasa digunakan sebagai bahasa resmi, seperti bahasa Vietnam yang merupakan bahasa resmi di negara Vietnam. Bahasa Thai merupakan bahasa resmi di negara Thailand. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi di negara Indonesia. 

Bahasa resmi tersebut juga digunakan untuk komunikasi antar kelompok atau suku bangsa yang berbeda di suatu negara. Bahasa asing Inggris juga digunakan di Asia Tenggara sebagai warisan peninggalan kolonial negara Barat. 

Saat ini, bahasa Inggris digunakan secara luas sebagai bahasa perdagangan dan bisnis di banyak negara di Asia Tenggara.

Penduduk Asia Tenggara menganut berbagai agama dan kepercayaan. Agama Buddha dianut oleh sebagian besar orang Myanmar, Kampuchea, Laos, Thailand, dan juga Vietnam. 

Sedangkan Agama Islam dianut oleh 90% dari jumlah penduduk Indonesia. Begitupun dengan Malaysia, Islam menjadi agama mayoritas, juga sebagian penduduk Filipina Selatan, serta sebagian penduduk Thailand Selatan. 

Suku bangsa Cina di Asia Tenggara menganut agama Konghucu, Buddha, Taoisme, Kristen, dan pemujaan roh. 

Di Filipina mayoritas penduduknya beragama Kristen akibat pengaruh penyebaran agama Katolik oleh bangsa Spanyol. Agama Katolik juga dianut penduduk Vietnam meskipun jumlahnya hanya 10%.

Perekonomian Negara Anggota ASEAN

Ekonomi negara-negara di Asia Tenggara kebanyakan masih digolongkan sebagai negara berkembang, hanya Singapura saja yang sudah digolongkan sebagai negara maju. Selain Singapura, perekonomian fi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam. 

Salah satu upaya percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara adalah dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas oleh negara-negara ASEAN.

Adapun beragam bentuk kegiatan yang dilakukan penduduk di Asia Tenggara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, antara lain di bidang pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, dan kerajinan. 

Kegiatan Pertanian

Kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan pertanian yang penting. Lebih dari 50% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, kecuali Malaysia yang hanya kurang dari 40%, juga Brunei Darussalam dan Singapura yang kurang dari 10%.

Perikanan

Penduduk Asia Tenggara banyak yang tinggal di dekat sungai dan danau, serta sepanjang pantai. Aktifitas penduduk di daerah tersebut, biasanya menjadi nelayan atau peternak ikan sebagai sumber makanan berprotein penting bagi penduduk Asia Tenggara. 


Ada dua jenis perikanan yang dihasilkan di Asia Tenggara, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat diperoleh dari sungai, danau, kolam, dan sawah. Kegiatan perikanan darat banyak dilakukan penduduk di Danau Tonle Sap, Kamboja. 

Sedangkan perikanan laut didapat di laut bebas, yang diperoleh nelayan menggunakan perahu penangkap ikan dengan jarring berjenis pukat harimau (trawl).

Pertambangan

Berbagai jenis bahan tambang terdapat di kawasan Asia Tenggara, yang bisa dijelaskan melalui tabel berikut ini. 

Nama Negara Hasil Tambang
Indonesia Minyak bumi, gas alam, emas, perak, timah putih, bijih besi
Malaysia Timah putih, minyak bumi dan gas alam, bijih besi, emas, bauksit
Brunei Darussalam Minyak bumi dan gas alam
Filipina Bijih besi, chrom, tembaga, emas, besi, mangaan, timbal, perak
Kamboja Bijih besi, mangaan, emas, fosfat
Laos Batu bara, bijih besi, belerang, emas, gibs, timbal, tembaga
Myanmar Minyak bumi, emas, timbal, tembaga, timah
Thailand Timah putih, emas, timbal, tembaga, timah
Vietnam Emas, bijih besi, timah, gamping fosfat, seng, minyak bumi


Industri pertambangan mengusahakan bahan tambang penting seperti minyak bumi, batu bara, dan tembaga. Penduduk pun banyak yang melakukan kegiatan penambangan tradisional, seperti menambang emas, timah, batu bara, dan minyak bumi dalam skala kecil. 

Salah satu penambangan rakyat di Indonesia, seperti penambangan timah yang dilakukan oleh penduduk Bangka. Penambangan emas dengan cara didulang juga dilakukan penduduk di Kalimantan Barat dan Papua.

Pembalakan

Kebutuhan kayu tropis di dunia banyak dipasok oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Jenis pohon seperti mahoni, eboni, ulin, dan jati tumbuh di hutan hujan tropis Asia Tenggara. 


Kegiatan pembalakan dilakukan untuk mendapatkan kayu hutan. Industri pembalakan (logging) mempekerjakan banyak penduduk. Sebagian besar hasil kayu, baik gergajian dan gelondongan diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

Kegiatan Industri

Berbagai jenis produk banyak yang dihasilkan oleh industri di kawasan Asia Tenggara. Adanya industri mampu menyerap banyak tenaga kerja. Industri besar seperti pabrik mobil dan elektronik membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan terampil. 

Kerja sama di sektor industri dilakukan melalui ASEAN Industrial Cooperation (AICO). Beberapa proyek industri yang dilakukan oleh ASEAN meliputi industri pupuk yang ada di Aceh-Indonesia dan Malaysia. Kemudian pabrik industri tembaga di Filipina, produksi vaksin di Singapura, dan abu soda di Thailand.


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama